Kegunaan Kayu dari Kelompok Jenis Dipterocarpaceae PERSEMAIAN-HUTAN KALIMANTAN: Kegunaan Kayu dari Kelompok Jenis Dipterocarpaceae Kegunaan Kayu dari Kelompok Jenis Dipterocarpaceae | Persemaian PERSEMAIAN-HUTAN KALIMANTAN: Kegunaan Kayu dari Kelompok Jenis Dipterocarpaceae

Kegunaan Kayu dari Kelompok Jenis Dipterocarpaceae

Kegunaan Kayu dari Kelompok Jenis Dipterocarpaceae

1. Meranti putih (Shorea spp)
Kayu meranti putih agak keras dan sukar dikerjakan serta cepat menumpulkan alat, karena mengandung silika.  Kayu meranti putih terutama dipakai untuk venir dan kayu lapis. Selain daripada itu dipakai juga untuk papan partikel, lantai, bangunan dan perkapalan (terutama Shorea lamellata yang lazim disebut kayu tahan).  Jenis kayu ini pernah dipakai untuk tong minyak palm dan mungkin juga baik untuk karoseri atau mebel, asal dipergunakan alat-alat yang sesuai untuk mengerjakan.

2. Meranti kuning (Shorea spp)
Kayu meranti kuning mudah dikerjakan sampai halus, baik dengan alat tangan maupun mesin dan hasilnya lebih baik daripada meranti putih. Jenis kayu ini dapat dipelitur dan dipaku dengan baik mudah dibelah dalam arah tangensial (kayu dengan arah serat berpadu sulit dibelah dalam arah radial). Jenis kayu ini juga mudah dilengkungkan dengan api pengkukusan, karena itu cocok untuk pembuatan barang yang memerlukan pelengkungan. Kayu meranti kuning sangat baik untuk untuk lantai dan mebel murah, tetapi pemakaian utama adalah untuk kayu lapis, baik untuk venir luar maupun venir dalam. Dapat juga dipakai untuk kano, bangunan perumahan, panil dan bahan pembungkus.

3. Meranti merah (Shorea spp)
Kayu meranti merah pada umumnya dikerjakan, mudah digergaji, dibor dan dibubut serta dapat diamplas dengan baik.  Kayunya dapat dipelitur dengan baik namun perlu didempul terlebih dahulu.  Jenis kayu ini pada umumnya dapat dipaku dan disekrup dengan baik, tetapi cenderung pecah apabila digunakan paku yang berukuran besar. Kayu meranti merah terutama dipakai untuk venir dan kayu lapis, disamping itu dapat juga dipakai untuk bangunan perumahan sebagi rangka, balok, galar, kaso, pintu dan jendela, dinding,
lantai dan sebagainya. Selain daripada itu dapat juga dipakai sebagi kayu perkapalan (perahu, kapal kecil dan bagian-bagian kapal), peti pengepak, mebel murah, peti mati dan alat musik (pipa tangan).

4. Mersawa (Anisoptera spp)
Kayu mersawa agak keras, sehingga sukar digergaji atau diserut, karena mengandung silika dan damar. Kayu mersawa dapat dipakai untuk bangunan ringan dibawah atau balok,kaso, reng, papan, kano, venir luar dan dalam untuk kayu lapis, mebel murah, papan perahu, karoseri, lantai, dulang (alat pencuci biji logam)

5. Merawan (Hopea spp)
Kayu merawan secara umum mudah dikerjakan dan banyak digunakan untuk balok, tiang dan papan pada bangunan perumahan, perkapalan, ambang jendela, kerangka rumah dan barang bubutan.

6. Kapur (Dryobalanops spp)
 Kayu kapur banyak mengandung silika sehingga sulit dikerjakan dalam keadaan kering baik dengan mesin maupun gergaji, kecuali kayu Dryobalanops lanceolata. Kayu Dryobalanops aromatica muda dikerjakan dalam keadaan segar. Kayu Dryobalanops aromatica dipakai untuk balok, tiang, rusuk dan papan pada bangunan perumahan dan jembatan serta untuk perkapalan dan peti mati.      Kayu Dryobalanops lanceolata dan Dryobalanops beccarii dipakai untuk     balok,     tiang,     konstruksi     atap     pada     banungan perumahan, mebel, peti. Di Sabah kayu kapur dipakai kayu lapis dan konstruksi berat.

7. Keruing (Dipterocarpus spp)   
Sifat pengerjaan kayu keruing bervariasi menurut kadar silika dan damar yang dikandungnya.     Kayu yang     mempunyai kadar silika tinggi mudah menumpulkan gigi gergaji, demikian pula yang kadar damarnya tinggi sukar sekali digergaji atau diserut, terutama jika kayunya masih basah.     Kayu yang sudah kering mesin maupun dengan alat tangan.      Kayu keruing cocok untuk konstruksi bangunan, lantai, karoseri (kerangka, lantai dan dinding), bangunan pelabuhan dan bantalan kereta api. Selain daripada itu banyak juga dipakai untuk perkapalan (dek dan kulit tongkang) dan bagian perumahan (balok, tiang, papan dan kerangka atap). Untuk semua    penggunaan    dimana    terdapat    serangan    jamur, serangga atau binatang laut perusak kayu, kayu keruing harus diawetkan dengan bahan pengawet yang sesuai.     Setelah diawetkan kayu keruing baik untuk dipergunakan sebagai bantalan dan tiang listrik.

8. Resak (Vatica spp)    

Kayu    resak    agak    sukar    digergaji    dan    diserut    karena mengandung damar, tetapi mudah diserut dengan mesin sampai halus. Kayu resak cocok untuk tiang dalam tanah dan air, juga dapat dipakai untuk balok, rusuk dan papan pada bangunan perumahan, kayu pertambangan, lantai, balok gerbong, tiang listrik, perkapalan.