Benuang bini (Octomeles sumatrana) dan perbanyakannya PERSEMAIAN-HUTAN KALIMANTAN: Benuang bini (Octomeles sumatrana) dan perbanyakannya Benuang bini (Octomeles sumatrana) dan perbanyakannya | Persemaian PERSEMAIAN-HUTAN KALIMANTAN: Benuang bini (Octomeles sumatrana) dan perbanyakannya

Benuang bini (Octomeles sumatrana) dan perbanyakannya

Sebaran tumbuh  Benuang bini (Octomeles sumatrana)
Sebaran tumbuh di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian. Tegakan alam dapat dijumpai antara lain di tepian Sungai Rokan (Riau), Berau (Kalimantan Timur), Pulau Halmahera, dan Pulau Seram.
 

Musim buah  Benuang bini (Octomeles sumatrana)  Desember – Januari, Mei – Juni

Pengumpulan benih Benuang bini (Octomeles sumatrana)   

Buah siap dipanen setelah masak fisiologis yang ditandai dengan warna buah hijau tua sampai kehitama-hitaman.    Buah akan didapatkan dalam jumlah yang banyak dan berkualitas baik jika dipetik ketika masih diatas pohon. Secara alami buah yang telah masak terbuka ketika masih di atas pohon dan benih yang berukuran kecil akan jatuh berterbangan.    Benih juga dapat diambil dari buah utuh yang jatuh dilantai hutan. Buah berupa untaian. Buah berukuran kecil yaitu 6 – 9 mm x 11 – 14 mm. Dari satu untai buah benuang (± 100 butir buah) akan menghasilkan benih sebanyak ± 1,4 gr. Setiap gramnya berisi benih sekitar 970.000 – 110.000 butir.

Ekstraksi benih Benuang bini (Octomeles sumatrana)   

Buah dijemur selama 3 hari. Setelah dijemur kulit benih bagian luar akan menggulung dan kulit bagian dalam pecah sehingga benihnya akan keluar dengan sendirinya.    Untuk memisahkan benih dengan serasah dilakukan penyaringan dengan ayakan tepung. Kemudian untuk seleksi dan sortasi, benih ini disaring lagi dengan ayakan yang berukuran 210 mikron (0,0210 mm atau 6,5 mesh).

Penyimpanan benih
Benuang bini (Octomeles sumatrana)   
Benih benuang termasuk semi rekalsitran, benih dapat disimpan dengan menggunakan wadah plastik pada ruang dingin (DCS atau ruan AC). Dalam waktu 16 minggu viabilias benihnya masih dapat  dipertahankan lebih dari 80 %).    Setelah 1 tahun viabilitasnya sekitar 15 %.

Perkecambahan 
Benuang bini (Octomeles sumatrana)  
Media yang dapat digunakan adalah campuran pasir tanah (1 :1). Penaburan yang menghasilkan perkecambahan baik dapat mengunakan media serbuk sabut kelapa, namun pada umur 3 minggu harus dipindahkan ke media yang mengandung cukup unsur hara.    Benih yang telah dicampur dengan pasir halus ditaburkan di atas media perkecambahan.    Kemudian bak perkecambahan ini ditutup dengan plastik transparan yang dilapisi shading net, benih yang masih bagus akan berkecambah setelah 1 minggu sejak penaburan. Setelah kecambah berumur 1 minggu plastik penutup dibuka.

Pembiakan Vegetatif 
Benuang bini (Octomeles sumatrana)  
Benuang bini dapat dibiakkan secara vegetatif dengan stek pucuk. Untuk media pengakarannya dapat digunakan pasir atau campuran pasir dan serbuk sabut kelapa.    Stek akan berakar dalam jangka waktu 1 bulan.

Pencegahan Hama
jamur, sebelum benih disimpan atau dikecambahkan benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung

Persemaian Benuang bini (Octomeles sumatrana)   

Kecambah setelah berumur 3 minggu di bak tabur sebaiknya segera dipindahkan ke bedeng semai atau media lain yang kaya unsur hara.    Pemindahan ini berguna untuk mempercepat pertumbuhan semai, menjarangi dan menyeleksi semai.    Bibit siap disapih ke polibag atau potrays setelah berukuran 5 – 10 cm.  Media semai menggunakan campuran tanah + pasir +   kompos (7 : 2 : 1) dan setiap m3 media diberi pupuk TSP 1sendok makan. Pada awal penyapihan bibit perlu diberi naungan selama 1 minggu, selanjutnya bibit memerlukan cahaya penuh.
Penyemaian benuang bini dapat ditambah dengan endomikoriza (misalnya biofer 2000 N)

Sumber : Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai Teknologi Perbenihan, Departemen Kehutanan R.I