STEK PUCUK


Stek Pucuk merupakan salah satu cara alternatif dalam penyedian bibit tanaman 




Salah satu hal yang paling unik dari tumbuhan adalah cara berkembang biaknya. Hewan dan manusia berkembang biak dengan melalui ‘rahim’ baik itu yang bertelur maupun yang melahirkan, sedangkan tumbuhan tidak demikian. Ada yang berkembang biak secara vegetatif (bisa melalui akar seperti tanaman Lengkuas, jahe, kunyit starwberi, ; melalui batang seperti singkong, tebu, gamal; melalui daun seperti daun cocor bebek)
Namun umumnya yang merupakan jumlah paling banyak dikenal manusia tumbuhan berkembang biak secara generatif yaitu melalu biji.

Jauh setelah ilmu pengetahuan berkembang ternyata tiap bagian tumbuhan bisa dijadikan individu baru yang mirip dengan induknya yaitu dengan sisitem kultur jaringan, namun untuk melakukan sebuah persemaian dengan kultur jaringan memerlukan modal yang cukup besar dan juga diperlukan sebuah keahlian khusus.

Mengingat kebutuhan akan bibit yang beragam sedangkan masa berbuah tiap jenis tumbuhan berbeda-beda, bahkan ada yang berbuah tidak setiap tahun. Maka stek pucuk merupakan solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan bibit.

Apakah itu stek pucuk?
Stek pucuk adalah usaha perbanyakan tumbuhan secara vegetatif dengan cara menyemaikan pucuk pohon sehingga menjadi bibit yang siap tanam.
Stek pucuk bisa menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan bibit, karena bahan stek yang mudah didapat, namun begitu bukan berarti stek pucuk tidak ada kekurangannya. Salah satu kekurangan dari stek pucuk ini adalah diperlukannya pengetahuan dan keterampilan tentang penyetekan. Sebab dalam hal perlakuan tiap jenis pohon tidak sama akan teknik penyetekannya.

Ada beberapa tahapan dalam melakukan penyetekan pucuk yaitu:


  1. Mempersiapkan Media Semai (lihat media stek pucuk Disini) 
  2. Pengambilan Bahan Stek yang berupa Pucuk tanaman di kebun pangkas (lihat  KLIK DISINI XXXXXXX
  3. Menyemaikan Stek Pucuk di bedeng semai
  4. Penyungkupan dengan plastik gelap
  5. Pemeliharaan stek 
  6. Penyortiran sekaligus penyemaian di Polybag 
  7. Penyungkupan dengan Plastik bening 
  8. Pembukaan sungkup 
  9. Penyapihan di bedeng sapih 
  10.  Penanaman (Cara menanam lihat Disini)

Melihat tahapan tahapan stek pucuk ini maka kita paham bahwa stek pucuk memerlukan waktu yang lama dibandingkan dengan sistem cabutan ataupun bahakan dengan sistim persemaian dengan biji.

Namun sekali lagi Stek pucuk ini bisa menjadi sebuah alternatif bisnis yang menjanjikan mengingat dengan stek pucuk kita memperoleh beberapa keuntungan yaitu:


  • Bahan stek mudah didapat (tinggal mengambil di kebun pangkas yang telah kita buat)
  •  Waktu pengambilan bisa kapan saja. Sedangkan jika melalui biji atau cabutan terkendala pada musim berbuah.
  • Perencanaan penanaman bisa dilakukan. Ini berbeda dengan sistem cabutan yang terkendala pada ketersediaan anakan dalam hutan.
Namun begitu ada beberapa hal yang wajib diperhatikan dalam kegiatan stek pucuk :
  • Semakin  tinggi  pemangkasan  akan  mempengaruhi  tingkat  keberhasilannya. 
  • Umur Trubusan pucuk juga mempengaruhi tingkat keberhasilan
  • Tipe  pertumbuhan  tunas  harus  diperhatikan  dengan  memilih  tunas  yang  memiliki  pertumbuhan  ke  arah vertikal (ortotropic). Tunas yang bersifat plagiotropic sebaiknya tidak digunakan karena akan menghasilkan bibit yang tumbuhnya tidak normal (mendatar seperti cabang).
  • Posisi  trubusan  pada  tonggak  akan  mempengaruhi  kemampuan  berakar  stek.  Semakin  tinggi  posisi  tunas pada tonggak maka kemampuan berakarnya semakin rendah
  • Pengepakan bahan tanaman harus diperhatikan terutama apabila bahan stek diambil dari lokasi yang jauh dari tempat pembibitan. Sebaiknya penyetekan segera dilakukan setelah bahan stek tiba di pembibitan. Cara pengepakan  stek  yang  bisa  dilakukan  dengan  membungkus  bahan  stek  dengan  kertas  koran  basah,kemudian dimasukkan ke dalam es box yang diisi es batu

Baca juga :
Pengertian-pengertian di stek pucuk 
Prospek persemaian