Kegiatan Penanaman dewasa ini sangat marak dan digalakan disetiap sektor baik itu di instansi-intansi pemerintahan, sekolah-sekolah dan universitas, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) ataupun pihal pihak Perusahaan. apapun motip dibalik kegiatan tersebut yang jelas semua pihak berusaha untuk menanamkan bibit. (lihat daftar kebutuhan benih pertahun yang dikeluarkan oleh Dephut.go.id di SINI)
Melihat begitu besarnya animo dari berbagai pihak untuk melakukan kegiatan penanaman maka sudah bisa dipastikan kebutuhan akan bibit menjadi sangat tinggi maka sangatlah wajar jika peluang usaha untuk membuat persemaian begitu menggiurkan dan amat menjanjikan.
Lantas kalau begitu menjanjikan kenapa banyak yang gagal dan gulung tikar di usaha persemaian?
Melihat begitu besarnya animo dari berbagai pihak untuk melakukan kegiatan penanaman maka sudah bisa dipastikan kebutuhan akan bibit menjadi sangat tinggi maka sangatlah wajar jika peluang usaha untuk membuat persemaian begitu menggiurkan dan amat menjanjikan.
Lantas kalau begitu menjanjikan kenapa banyak yang gagal dan gulung tikar di usaha persemaian?
Sebuah pertanyaan yang logis dan sudah tentu kenyataan banyaknya yang gulung tikar di usaha persemaian membuat orang enggan untuk menekuni usaha persemaian. Lantas hal apa yang membuat gagal dalam usaha persemaian?
PEMASARAN... ya jawabannya adalah di pemasarannya. Kebanyakan kasus yang terjadi adalah :
1. Menumpuknya bibit di persemaian sementara pembeli tak kunjung ada
2. Tidak tersedianya bibit yang di butuhkan pembeli sedangkan gerombolan pembeli dari berbagai pihak terus-terusan menanyakan bibit yang dimaksud
Kedua kasus tersebut hanya bisa diatasi dengan teknik pemasaran yang jitu
Mungkin sebagian orang menertawakan kenapa persemaian belum mulai menanam tetapi marketing sudah jalan duluan?
sebenarnya menyemai itu hampir bisa dilakukan oleh setiap lulusan kehutanan, namun memasarkan hasil persemaian itu memerlukan keahlian tersendiri.
persemaian berhasil mencetak bibit unggulan tetapi pemasarannya sangat jelek maka bisa dipastikan persemaian tersebut gulung tikar sebab banyak bibit yang kadaluarsa sedangkan biaya telah banyak dikeluarkan..
sebenarnya menyemai itu hampir bisa dilakukan oleh setiap lulusan kehutanan, namun memasarkan hasil persemaian itu memerlukan keahlian tersendiri.
persemaian berhasil mencetak bibit unggulan tetapi pemasarannya sangat jelek maka bisa dipastikan persemaian tersebut gulung tikar sebab banyak bibit yang kadaluarsa sedangkan biaya telah banyak dikeluarkan..
Untuk teknik pemasaran .. kita tunggu postingan berikutnya...tks
Baca juga:
Persemaian
Stek Pucuk
Cabutan
