Dipterocarpaceae, Waktu Berbunga dan Berbuahnya PERSEMAIAN-HUTAN KALIMANTAN: Dipterocarpaceae, Waktu Berbunga dan Berbuahnya Dipterocarpaceae, Waktu Berbunga dan Berbuahnya | Persemaian PERSEMAIAN-HUTAN KALIMANTAN: Dipterocarpaceae, Waktu Berbunga dan Berbuahnya

Dipterocarpaceae, Waktu Berbunga dan Berbuahnya

Waktu Berbunga dan Berbuah jenis pohon Dipterocarpaceae
Musim Bunga
jenis-jenis Dipterocarpaceae Pada umumnya terjadi secara berkala, yaitu antara 2 – 5 tahun sekali, bahkan ada yang sampai 6 – 8 tahun sekali. 
Periode musim bunga dan buah yang terpendek (2 – 3 tahun dijumpai antara lain pada jenis Shorea leprosula, Shorea parvifolia, Shorea macroptera, Shorea bracteelata, Shorea acuminata, Shorea amithiana, Shorea stepnoptera Bruck dan Dryobalanops aromatica. Sedangkan yang berbuah setiap tahun dijumpai pada jenis Shorea stepnoptera forma yang ditanam di kebun percobaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Haurbentes, Jawa Barat. 

Terjadinya pembungaan pada jenis-jenis Dipterocarpaceae diduga dipengaruhi faktor iklim terutama temperatur udara dan penyebaran jumlah curah hujan. Biasanya terjadi pada masa curah yang lebat yang diikuti dengan masa peningkatan penyinaran sinar matahari yang keras. Berdasarkan pengamatan di kebun percobaan Haurbentes, musim buah masak beberapa jenis Meranti biasanya terhadi 5 – 6 bulan dari mulai saat terbentuknya bunga. Kalau dari buah muda sampai masak membutuhkan waktu 2 – 3 bulan.


Sebagai contoh jenis-jenis pohon yang berbunga bulan Juli – September, berbuah muda Oktober – Desember dan berbuah masak bulan Desember – Maret adalah    Shorea    leprosula,    Shorea    pinanga,    Shorea    stepnoptera,    Shorea palembanica,    Shorea    multiflora,    Shorea    virossens,    Shorea    guise,    Shorea mecistopteryx, Shorea martiniana dan Shorea chrysophylla.    Jenis-jenis pohon yang berbunga bulan Juli – Agustus, berbuah muda September – Nopember dan berbuah masak Januari – Maret adalah Dipterocarpus gracilis. Sedangkan jenis- jenis pohon yang berbunga Januari – Maret, berbuah muda April – Juni dan berbuah masak Juli – September adalah Hopea sangal, Hopea dryobalanoides,Hopea mangarawan dan Hopea odorata.


Di Kalimantan 

Dryobalanops aromatica dan Dryobalanops lanceolata dijumpai berbuah bulan Mei – Juni; 
Shorea gysberstiana bulan Maret dan Juni – Agustus; 
Shorea johorensis bulan Nopember – Januari; 
Shorea selanica bulan Maret; 
Shorea smithiana bulan Maret – Mei; 
Shorea ovalis bulan Juni – Agustus dan Maret – Mei; 
Shorea paryifolia bulan Desember – Januari. 

Di Sumatera 
Shorea parvifolia dijumpai berbuah bulan Desember – Januari; 
Shorea platyclados bulan Januari dan Maret – Juni; 
Shorea palembanica bulan Januari dan Maret; 
Shorea ovalis bulan Desember – Pebruari; 
Shorea johorenses bulan Maret; 
Shorea javanica bulan September dan Nopember – Maret; 
Shorea acuminata bulan Juni dan Oktober – Desember.

Jenis pohon Dipterocarpaceae yang paling lama membutuhkan waktu dari antesis sampai bulan masak adalah :

Shorea faguetiana (5 – 6 bulan), disusul oleh jenis-jenis 
Shorea nigra (6 bulan), 
Shorea recinosa (5 bulan), 
Shorea singkawang (4 – 5 bulan), 
Shorea macrophylla (5 bulan), 
Shorea curtisii (4 – 5 bulan), 
Shorea sumatrana (4 – 5 bulan), 
Dryobalanops aromatica (4 bulan), 
Dipterocarpus oblongifolius (3 –3,5 bulan), 
Shorea martiniana (3,5 bulan), 
Hopea dyeri (2,5 – 3 bulan), 
Hopea odorata (2,5 bulan), 
Shorea bracteolata (2,5 bulan), 
Shorea macroptera (2,5 bulan), 
Shorea leprosula (2,4 – 2,5 bulan),
 Shorea ovalis (2,5 bulan), 
Shorea pauciflora (2,5 bulan), 
Shorea platyclados (2,5 bulan), 
Shorea gibbosa (2,4 bulan) dan 
Shorea wigtiana (1 – 1,75 bulan).

Lamanya    berbunga Dipterocarpaceae   

Berbeda-beda    misalnya    Shorea    macroptera,    Shorea dasyphylla dan Shorea lepidota, 2 minggu sedangkan Shorea leprosula 3 – 5 minggu. Begitu pula waktu mekarnya bunga, untuk Shorea macroptera 17.30 – 18.00, Shorea lepidota, Shorea acuminata, Shorea parvifolia dan Shorea lamellata 17.00 – 17.30, sedangkan Shorea palembanica jam 12.00 serta Shorea laevis 22.00.

Bunga jenis-jenis Dipterocarpaceae umumnya kurang mengandung nektar bahkan pada bunga Shorea macroptera, Shorea lepidota, Shorea leprosula, Shorea acuminata dan Shorea parcifolia tidak terdapat nektar. Jumlah bunganya relatif banyak sebagai contoh pada Shorea leprosula berkisar 63.000 – 4.000.000 bunga perp pohon. Produk tepungsarinya 3150 butir per bunga, hampir sama dengan Shorea parvifolia (3100 butir/bunga) dan Shorea acuminata (3000 butir/bunga).    

Paling tinggi produksi tepungsarinya pada Shorea macroptera 5500 butir/bunga, kemudian diikuti Shorea lepidota 4200 butir/bunga.
Cara penyerbukannya belum jelas, diduga dilakukan oleh serangga.    Beberapa jenis serangga yang diduga sebagai polinator antara lain Trigona spp dan Melipona minuta.    Ada diantara jenis Dipterocarpaceae seperti Dipterocarpus oblongifolius sebagai polinatornya lebah madu (Apis sp).
Buah madu yang terjadi tidak seluruhnya berkembang menjadi masak dan sehat. Oleh karena itu sering diserang hama antara lain oleh jenis Alcidodes sp, Nanophyes spp., kumbang Poecillips spp dan bahkan kadang-kadang diserang Microlepidopterans. Misalnya pada Shorea curtisii hanya 1,6% dari jumlah buah (183000) yang berhasil berkembang menjadi masak. Produksi buah terbanyak biasanya kalau terjadi musim bunga yang diikuti dengan musim kemarau yang panjang. Oleh karena itu tiap musim untuk setiap jenis pohon produksi buahnya berbeda-beda.    Misalnya produksi buah Shorea leprosula berkisar antara 36000 – 249000 buah per pohon dan yang berhasil masak hanya 5000 – 11400 buah, akibat serangan hama. Banyaknya buah yang masak tergantung pada intensitas serangan hama hanya yang terjadi pada saat itu.



Biji Dipterocarpaceae
Biji jenis-jenis Dipterocarpaceae tergolong recalsitran dan cepat turun daya kecambahnya apabila disimpan pada udara terbuka. Dalam jangka 15 hari daya kecambah menjadi nol.
Biji baru yang dipetik dari atas pohon memiliki kadar air bervariasi dan umumnya cukup tinggi yaitu di atas 40 % dan berdaya kecambah yang tinggi yaitu di atas 80%. Daya kecambah biji tersebut dapat dipertahankan 3 – 4 minggu bila kadar airnya diturunkan menjadi 20 – 25% dan disimpan dalam serbuk gergagi atau serbuk arang atau vermuculate pada temperatur 15,6C.    Cara penyimpanan seperti ini berhasil dilakukan pada biji Shorea platyclados.

Biji yang dipungut dari lantai hutan daya kecambahnya bervariasi dari rendah sampai tinggi.    Pada umumnya buah/biji yang dikumpulkan di atas hari ke 6 setelah biji pertama jatuh berdaya kecambah tinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya.


Biji yang jatuh pada hari pertama sampai hari ke 5 masih bercampur dengan biji muda. Pengumpulan biji dilantai hutan harus dilakukan setiap hari. Pada    kondisi    kelembaban    udara    dan    tanah    yang    tinggi    biji    jenis-jenis Dipterocarpaceae    yang    sudah    jatuh    khususnya    dari    jenis-jenis    Shorea, Dipterocarpus dan Dryobalanops akan cepat berkecambah. Dalam situasi seperti ini, dalam rangka pengumpulan biji di atas tanah, diusahakan agar lembaga yang telah muncul tersebut tidak rusak atau patah dan segera disemaikan. Biji seperti ini tidak bisa disimpan.


Setiap jenis Dipterocarpaceae memiliki ukuran buah/biji berbeda-beda yang paling besar adalah benih Shorea stenoptera (15 biji/kg).    Kemudian diikuti antara lain oleh Shorea gysbertsiana (36 biji/kg), Shorea pinanga (42 – 65 biji/kg), Shorea meristopteryx (91 biji/kg), Shorea ovalis (720 biji/kg), Shorea johorensis (372 biji/kg), Shorea palembanica (165-155 biji/kg), Dipterocarpus gracilia (353 biji/kg), Dryobalanops lanceolata (162-349 biji/kg), Dryobalanops aromatica (88-584 biji/kg), Dryobalanops oblongifolia (146 biji/kg), Shorea javanica    (400-850    biji/kg),    Dipterocarpus    crinitus    (660    biji/kg),    Shorea platyclados (930 – 1200 biji/kg), Shorea koordersii (950 biji/kg), Shorea macroptera (988 biji/kg), Shorea assamica (892 biji/kg), Shorea pauciflora (1504
biji/kg), Shorea leprosula (1900-2268 biji/kg), Shorea dasypilla (91776 biji/kg), Shorea parvifolia (1850 – 2906 biji/kg), Shorea bracteolata (1702 biji/kg), Dryobalanops rappa (2500 biji/kg), Hopea sangal (2950 – 49500 biji/kg), Shorea acuminata (6817 biji/kg) dan Hopea mengerawan (6935 – 17000 biji/kg).


Cara Penyimpanan Biji Dipterocarpaceae
Dalam penyimpangan sering biji-biji diserangan hama antara lain Poecillips spp menyerang biji Dryobalanops aromatica, Shorea acuminata, Shorea macrophylla dan Shorea assemica, Shorea bracteolata, Shorea curtisii, Shorea leprosula, Shorea macroptera, Shorea parvifolia, Shorea faguetiana, Shorea laevis dan Shorea platyclados.


Saat berbunga dan berbuah dari jenisjenis Dipterocarpa tidak sama dari daerah ke daerah, bahkan pada daerah yang samapun kadang-kadang tidak sama. Misalnya hasil pengamatan di Wanariset, Semboja Kalimantan Timur jenis Cotylelobium melanoxylon    berbunga lebih    dahulu    daripada    Dryobalanops aromatica dan Dipterocarpus applanatus.

 Kebanyakan jenis-jenis Dipterocarpaceae di hutan alam berbungan dan berbuah banyak setelah mencapai diameter minimum 30 cm/40 cm dan pada hutan tanaman pada umur minimum 20 tahun. Disamping itu ada diantaranya yang sudah berbuah pada umur 8 – 10 tahun seperti pada Shorea stenoptera dan Shorea pinanga. Bahkan di hutan alam Cottylelobium sp, dijumpai sudah mulai berbunga pada diameter 7 cm seperti yang dijumpai di hutan alam Wanariset, Semboja Kalimantan Timur.

Penguduhan buah apabila buah sudah masak fisiologi, ditandai dengan warna sayap buah sudah berubah menjadi coklat kemerahan dan buahnya keras serta beratnya lebih ringan daripada yang masih muda. Jenis-jenis Dipterocarpaceae memiliki tebal lapisan kulit biji berbeda-beda. Misalnya lapisan kulit biji dari jenis-jenis Meranti merah umumnya lebih tipis dan kurang mengandung laisan lilin dibandingkan dengan biji jenis Meranti putih.
 

Oleh karena itu biji Meranti merah lebih cepat kehilangan air daripada Meranti putih, karena transpirasi. Kotiledon biji Meranti merah berwarna hijau dan banyak mengandung protein, sebagai cadangan makanannya dan kotiledon Meranti putih berwarna hijau pucat sampai putih dan banyak mengandung butir-butir pati, sebagai cadangan makanannya.
Biji Meranti putih dapat disimpan pada temperatur dibawah 15C pada kadar air 20%, sedangkan batas temperatur untuk penyimpanan Meranti merah 15C pada kadar air yang sama.


Untuk keperluan penyimpanan biji jenis-jenis Meranti dalam praktek dianjurkan dipergunakan selang temperatur 20 - 21C dengan kadar air biji 20%.    Biji Shorea ovalis (Meranti merah) yang disimpan dalam kantong plastik tertutup pada temperatur dengan kadar air biji tersebut, daya kecambah tinggi dapat dipertahankan sampai 4 bulan dan untuk biji Shorea talura (Meranti putih) sampai 7 bulan.


Penyimpanan biji pada kotak yang dilapisi lilin, tanpa diturunkan kadar airnya dalam suhu kamar selama 28 hari, daya  ecambahnya dapat dipertahankan sampai 62,5% dan kalau mempergunakan serbuk arang yang dibasahi sedikit tanpa dilapisi lilin daya kecambah biji tersebut hanya dapat  dipertahankan sampai 12 hari.